AKARTA, LINDO ?ö?ç?? Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang mempunyai kompetensi bidang tertentu, terutama berkaitan dengan teknologi, kini tidak perlu khawatir, karena setelah Prajurit TNI AL lulus uji kompetensi, dapat menggunakan kompetensi skillnya untuk instansi lain saat prajurit tersebut memasuki masa Purna Bakti (pensiun).

Hal demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi kepada wartawan, usai menandatangani Memorandum Of Understanding (Mou)/Nota Kesepahaman dengan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Sumarna. F Abdurahman, di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12).

Menurutnya, pendidikan di TNI AL yang dimulai dari perekrutan sampai masa pendidikan, untuk memenuhi tuntutan kompetensi organisasi TNI AL.
?ö?ç?úKita membutuhkan kualitas prajurit TNI AL yang kompeten pada bidangnya pada era globalisasi ini. Kompetensi yang dimiliki prajurit TNI AL, tidak hanya digunakan untuk intern TNI AL saja, kami juga memikirkan setelah selesai dinas, mereka (prajurit TNI AL) yang mempunyai kompetensi ini punya akses berkarya di tempat atau instansi lain, karena ada beberapa profesi di TNI AL yang juga sama dengan yang di luar, misalnya prajurit ada yang pintar ngelas, perbaikan radar, perbaikan alat-alat komunikasi bisa digunakan di instansi lain. Hal ini sayang jika berhenti saat memasuki pensiun,?ö?ç?ÿ ujar Kasal.

Kegiatan sertifikasi kompetensi untuk prajurit TNI AL ini lanjutnya, sangat bermamfaat bagi TNI AL, termasuk merevieu kurikulum di TNI AL, uji kompetensi ini selaras dengan kurikulum yang dimiliki TNI AL.

Sementara itu Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Sumarna. F Abdurahman mengatakan, Mou antara TNI AL dengan BNSP sebagai tonggak baru buat BNSP.

Sumarna menilai, kompetensi prajurit TNI AL berkaitan dengan teknis karena berkaitan dengan teknologi dan bidang kompetensi tersebut akan dimaping oleh BNSP dan TNI AL untuk diuji kompetensikan.

?ö?ç?úKami menilai kompetensi skill, seperti antara lain skill penyelaman dan pengelasan di bawah air dibutuhkan oleh industri, yang dikalangan umum belum tersedia kurikulumnya dan sistemnya yang inilah yang kita ingin harmonisasikan,?ö?ç?ÿ terang Sumarna.

Apabila tambah Sumana, pihaknya membutuhkan Asesor (penguji) untuk menguji di bidang kelautan, kita akan minta bantuan Kasal, seperti pengujian untuk penyelaman.

Share this post